Halaman

Jumat, 22 April 2011

Spirit yang Hilang

Bismillahirrahmanirrahim...
Sebuah bab dalam buku New Quantum Tarbiyah karya Solikhin Abu ‘Izzuddin itu mengingatkan sekaligus menyemangati kita kembali sebagai kader dakwah untuk selalu ‘bersih’. Baik bersih ruhiyah, fikriyah, maupun jasadiyah. Senantiasa bergerak dan bekerja, karena bagaimana pun kondisinya status menganggur itu rentan dari timbulnya kekosongan aktivitas dakwah. Pada bagian awal bab ini dipaparkan bahwa Rasul dan para pendahulu yang lain selalu bersemangat melakukan perjalanan untuk meng-upgrade dirinya. Maka dari itu kita pun selalu belajar dan berusaha untuk demikian.

Kader dakwah identik dengan kata ‘sibuk’. Namun demikian, kita perlu mengevaluasi apakah kesibukan tersebut bermanfaat atau tidak, karena bisa jadi itu hanya suatu tipu daya yang justru membunuh aktivitas dakwah secara perlahan. Naudzubillah! Kondisi seperti itu penulis beri gelar dalam buku ini, seperti M.Si.: mencelat soko ikhwah, keluar dari ring tarbiyah, M.Sc.: mencelat soko campus, M.M.: mantan murobbi, mantan mutarobbi, dan lain sebagainya.

Jalan dakwah yang sedemikian rumit, licin, dan dinamis tidak menutup kemungkinan jika kader mengatakannya itu berat. Ya, berat itu pasti, karena tidak selalu mudah dilewati. Akan tetapi, penilaian tersebut adalah pilihan. Jika kita memilih jalan yang berat itu adalah nikmat,  maka kita pun pasti menjalaninya dengan berharap itu pasti bermanfaat untuk umat sehingga tidak terasa bahwa Allah selalu menemani kita berjuang.

Sebagai penutup dalam bab ini, penulis menggugah kita untuk berbenah. Memperbaiki yang masih kurang dan belum maksimal untuk memunculkan sesuatu yang menguatkan. Berpikir untuk selalu memberi, berhenti menuntut, berkemauan untuk melakukan, dan kuat bertekad. Seorang ulama salat ketika ditanya, “Apa yang bisa melunturkan tekad?” Beliau menjawab, “Angan-angan yang panjang dan cinta kehidupan yang rileks.”

Wallahu ‘alam bisshawab.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar: