Halaman

Kamis, 21 April 2011

Tak Mengenal Cinta

"Kau yakin, kita tetap bersatu walau terpisah?" tanyanya membuyarkan lamunanku.
Aku mendapat beasiswa S-2 di sebuah Universitas di luar negeri. Sementara kekasihku diterima bekerja di sebuah perusahaan di kota ini.
Empat tahun kami menjalin cinta selama menempuh pendidikan S-1, kini setelah lulus, akhirnya perpisahan berada di depan mata.

"Yang terpisahkan badan kita, bukan hati kita. Aku kuliah S-2 hanya sebentar, sekitar satu setengah tahun," kataku berusaha membuatnya mengerti.
"Tapi hubungan kita belum resmi. Kita belum menikah," ucapnya.
"Maksudmu, sebaiknya kita menikah sebelum aku pergi?" tanyaku.
“Bukan, bukan begitu sayang,” desisnya.

Kami terdiam. Taman makin teduh. Angin berhembus sepoi-sepoi.
Sebuah sedan berhenti tepat di depan kami. “Paaaaaaaaak!!! Brengsek kamu ya!” teriak seorang perempuan, tangannya mendarat di pipi lelaki di sebelahku.

“Ayah...jerit balita dua tahun yang digendong perempuan itu pun pecah melihat sang ibu menampar ayahnya.


-Selesai-


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar: